Sabtu, 25 Februari 2012

Kontroversi Supersemar

Dalam Transisi Kekuasaan 
Soekarno-Soeharto
Kronologis :
->> Tahun 1965

*1 Oktober (dini hari).Penculikan dan pembunuhan para Jendral AD

*1 Oktober. Setelah tahu Men/Pangdap Jendral A.Yani Gugur, Soeharto mengambil alih kekuasaan kepemimpinan AD dengan restu Pangdam Jaya, Umar Wirahardikusumah dan perwira tinggi lain. Sorenya, ketika Jendral 
A.H. Nasution, Jabatan itu ditawarkan tetapi Nasution menolak. Ternyata Bung Karno mengambil alih jabatan itu dan menunjuk Pranoto Rekso Samudro sebagai care taker. Tetapi Soeharto tidak mengijinkan Pranoto pergi ketika dipanggil menghadap Presiden.

*3 Oktober. Bung karno mengangkat Soeharto sebagai penanggung jawab pemulihan kamtibmas dan Pranoto sebagai care taker pelaksana harian

*4 Oktober. Bung Karno menunjuk Soeharto menjado Men/Pangad

*6 Oktober. Jabatan Men/Pangad disahkan.Tidak lama berselang, Pranoto "diamankan" di markas KOSTRAD dan tidak diketahui rimbanya
*16 Oktober.  Presiden Soekarno mengatakan bahwa peristiwa pembunuhan para Jendral merupakan "gelombang kecil dalam samudera Revolusi". Pernyataan ini merupakan kemenangan moral bagi AD, karena simpati rakyat mulai mengkristal

->> Tahun 1966
*21 Februari : Bung Karno mengumumkan kabinet baru. Yang anti-PKI digusur, termasuk Menhankam/KSAB
Jendral A.H Nasution. Jendral Sarbini jadi mentri Pertahanan ,sedangkan jabatan KSAB dihapuskan

*11 Maret : Sidang kabinet. Suasana tak terkendali. Presiden Soekarno menyerahkan sidang kepada Waperdam II Leimena dan terbang ke Istana Bogor. Para Jendral TNI AD menyusul. Keluarlah SUPERSEMAR
*12 Maret : Mandat Supersemar digunakan Soeharto sebagai pijakan untuk membubarkan PKI .Terjadi Show of force  Angkatan Darat atas kemenangan terhadap PKI
*be continoued..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar